March 14, 2014

The Real Leader Is......

Akhir-akhir ini kata "Pemikiran Terbalik'' sedang hangat-hangatnya diperbincangkan di kalangan jurusan saya. Mau tahu bagaimana asal usul kata ini bisa begitu sangat heboh diperbincangkan?. Sebelum menginjak kesana, apa sih pemikiran terbalik itu?

Pemikiran terbalik adalah cara berpikir seseorang yang 'terbalik' atau dalam hal ini out of the box. Mengapa seseorang perlu memiliki pemikiran terbalik ini?. Sebagai manusia, atau dalam kasus saya, sebagai mahasiswa jika kita ingin merubah dunia, memiliki cara berpikir terbalik adalah salah satu hal utama. Tidak usah muluk-muluk ingin merubah dunia, merubah kebiasaan jelek di kalangan masyarakat dengan memakai cara pemikiran terbalik ini sudah di jamin bisa terlaksana.

Saya mengerti cara berpikir seperti ini karena teman saya sebut saja namanya Dirga. Dirga adalah ketua pelaksana suatu acara besar di jurusan saya. Pada rapat pleno pertama, dia 'menyematkan' kata ''Pemikiran Terbalik" pada kami, panitia acara. Dirga mengatakan alangkah baiknya kami selaku panitia acara mempunyai cara berpikir terbalik. Mengapa?. Karena jika ingin membuat suatu acara sukses, ide-ide kreatif dari pihak panitia sangat dibutuhkan. Dan ide-ide kreatif tersebut tidak mungkin datang jika kita hanya berpikiran mengikuti-ide-konsep-acara-yang-sudah-sudah-aja.

Tak hanya itu, dia juga 'menanamkan' prinsip datang tepat waktu saat rapat berlangsung. Disaat manusia-manusia sudah jenuh dan muak akan kebiasaan jam karet di negeri ini, Dirga seperti memberikan secercah cahaya kepada kami. Layaknya menguntai tali ruwet bernama jam karet yang sangat mengikat ke dalam kebiasaan kami. Dan prinsip ini  sudah berjalan dengan baik. Terbukti saat rapat pleno yang kedua panitia yang datang telat bisa dihitung dengan jari. Tak seperti rapat pleno pertama, yang datang telat kayak rombongan haji Indonesia, banyak. Apakah prinsip datang tepat waktu ini bisa dibilang sebagai 'buah' dari pemikiran terbalik?. Ya. Menurut pemikiran  saya, cara berpikir Dirga tak seperti ketua pelaksana acara yang lain. Disaat ketua pelaksana yang lain menunggu anggota panitianya untuk datang rapat dengan sabar bahkan sampai molor dua jam dari kesepakatan awal rapat, Dirga memulai rapat tepat waktu seperti yang dia janjikan di hari sebelumnya. Tak peduli berapa banyak anggota panitia yang sudah datang, rapat pasti dimulai. Baru kali ini saya menemui  ketua pelaksana semacam itu dalam hidup ke-panitia-an saya :)


----------


We're The Future Leaders. Ya, kita adalah generasi muda yang kedepannya akan menjadi pemimpin-pemimpin di negeri ini. Bukan hal yang mustahil menurut saya. Lihat saja contoh kasusnya seperti yang sudah saya ceritakan tadi. Tak perlu muluk-muluk ingin memberantas koruptor lah, membereskan kesemrawutan akibat ulah pejabat pemerintah yang 'nakal' dan yang lain-lain. Tapi hanya dengan memiliki cara berpikir terbalik, kita sudah bisa merasakan perubahan walau hanya perubahan yang kecil. Kecil namun berarti bukan?.

Yang saya ingin katakan disini, kita sebagai generasi penerus bangsa, janganlah hanya bermimpi memberantas koruptor di negeri ini tapi mulailah dengan melakukan suatu perubahan. Perubahan yang baik tentunya. Act now.





Perubahan tak mungkin terjadi tanpa adanya tindakan. Jangan cuma banyak omong tapi tidak ada bukti yang bisa dihasilkan. Start with little things. Tindakan baik sekecil apapun nantinya akan menuntun ke sebuah perubahan. Tak susah bukan?. Yuk kita mulai bertindak dari mulai hal yang kecil dan sederhana dulu :)
Sudah siap jadi generasi penerus bangsa? Yes, We are ready :)







Sumber gambar:
www.google.com

No comments:

Post a Comment