September 20, 2011

satu permintaan untuk Tuhan

disini aku duduk terdiam merenung tntang apa yang akan kulakukan selanjutnya. Pikiran baik dan jahat saling berkecamuk jadi satu, berjuang untuk dipilih. Pilihan yang sulit untukku. Pilihan pertama mengharuskanku menjadi si muka 2. Pilihan kedua mengharuskanku menjadi seseorang yang bukan diriku, menjadi seseorang yang menurutku sangat tidak bisa kulakukan. Pilihan pertama terpaksa aku pilih.

disini, di ke sekian kalinya, aku menjadi si muka 2. Berpura-pura melempar senyum termanisku untuk menyembunyikan perasaanku. Perasaan sakit hati mulai menjalar ke sekujur tubuhku. Hati dan pikiran sudah mulai tak menyatu, saling mengadu. Hati ini seakan-akan sudah tidak bisa merasakan sakit hati lagi. Karena setiap harinya rasa sakit itu selalu muncul. Lagi dan lagi.

disini, aku seakan-akan menjadi aktris yang sedang melakukan drama-drama televisi. Drama yang tak berujung. Tak mempunyai akhir. Aku bisa memerankan peranku dengan sangat baik. Tuhan seharusnya memberiku penghargaan akting terbaik untukku kali ini. Aku mempunyai satu permintaan untukmu, Tuhan. Bisakah kau hentikan drama ini?. Aku sudah memerankan peranku dengan baik dan aku tak mau memerankannya lagi. Tak akan. Aku sudah jenuh akan semua ini. Tolong biarkan hati ini beristirahat. Hati ini sudah tak mampu menanggung rasa sakit hati yang sangat menusuk. Permintaan yang sederhana. Aku mohon padamu, Tuhan

No comments:

Post a Comment